
Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga dan Turunnya Roh Kudus
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka,
dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
(Kisah Para Rasul 1 : 9)
Mengapa Tuhan Yesus harus kembali ke surga? Pertanyaan yang sama juga dapat kita lontarkan, dengan balik bertanya bagaimanakah jika Tuhan Yesus tidak kembali ke surga ?
Alkitab menyatakan berbagai segi jawaban dan kebenaran atas pertanyaan tersebut.
1. Penggenapan Nubuat
Mazmur 110 : 1 berbunyi," Demikianlah firman Tuhan kepada tuanku: Duduklah di sebelah kanan-Ku sampai kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu", bandingkan dengan Matius 22 : 43 - 44, Kisah Para Rasul 2 : 35 dan Ibrani 1 : 13 yang menyatakan hal yang sama.
Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu (bangsa Israel) salibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus (Kisah 2 : 36).
Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus harus menggenapi nubuat-nubuat dan janji yang telah ditetapkan.
2. Kembali Kepada Kewibawaan (authority) Semula
Kenaikan Tuhan Yesus kembali ke surga telah menyatakan satu kebenaran bahwa Yesus kembali ke posisi / kewibawaan-Nya (authority) yang semula yaitu "Tuhan yang tidak terbatas dan mulia".
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa . . . .(Yohanes 1 : 1 _ 4).
Oleh sebab itu, Ia yang pada mulanya bersama-sama dengan Allah sekarang harus kembali kepada Allah. Yesus kembali kepada perwujudan-Nya yang semula.
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa yang di sorga dan di bumi" (Matius 28:18). " . . . . kepada Allah oleh kebangkitan Yesus Kristus yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya (I Petrus 3 : 21 - 22).
Hal ini menyatakan bahwa Tuhan Yesus sukses melaksanakan tugas panggilan Allah Bapa menjadi Juruselamat manusia, dan setelah itu Ia kembali ke sorga yang mulia.
Tujuan Yesus datang ke dunia hanyalah untuk menyatakan kasih kemuliaan Allah, maka setelah selesai menjalankan tugas-Nya dalam menyatakan Kemuliaan-Nya, maka Yesus harus kembali kepada kemuliaan-Nya.
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1 : 18).
Yesus mengatakan "Aku dan Bapa adalah Satu" (Yohanes 10 : 30),. . . barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa, (Yohanes 14 : 9).
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14).
3. Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga adalah Hal yang Mutlak.
9Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. 10Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, 11dan berkata kepada mereka:" Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit ? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga". (Kisah 1: 9 _ 11).
Bandingkan juga dengan Lukas 24:50-53 yang berisikan hal yang sama dengan itu. Yesus naik ke surga dan akan datang kembali.
Kita dapat merenungkan bahwa kenaikan Tuhan Yesus ke surga adalah hal yang harus dan mutlak, karena:
1. Yesus harus mempunyai batas waktu terakhir di dunia yang fana dan terbatas ini, karena Ia yang tidak fana harus kembali ke surga yang kekal dan mulia.
Ia yang dengan mulia naik ke surga juga menyatakan bahwa Ia tidak hilang begitu saja, tetapi dengan disaksikan banyak orang. Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, selama 40 hari ia bersama-sama dengan para murid-Nya, dan murid-muridnya dengan mata kepala sendiri membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan yang bangkit dari maut dan menyaksikan kenaikkan-Nya.
2. Yesus akan datang kembali dari surga. (Kisah 1 : 11). Menyatakan bagaimana Ia terangkat ke surga, juga akan datang kembali dengan cara yang sama. Sebelum naik ke surga, selama 40 hari Tuhan Yesus telah memberikan pembinaan dan pengertian tentang mengapa Ia harus kembali ke surga dan akan datang kembali. Setelah mengerti akan kepergian Yesus ke sorga, maka murid-murid Yesus bersukacita dan pergi ke Jerusalem, serta memuliakan Allah (Lukas 24 : 51 - 52).
Sebagai contoh, Yohanes 14 : 12, " . . . ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa."
Murid-murid menjadi sukacita karena menerima berkat dan janji akan penyertaan-Nya, serta jaminan akan kedatangan-Nya kembali.
3. Yesus memberikan pengharapan melalui kenaikan-Nya ke surga.
" . . . sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada" ( Yohanes 14 : 2 - 3). " . . . lebih berguna bagi kamu , jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
(Yohanes 16 : 7)
Dengan demikian kenaikan Yesus ke surga tidak berarti meninggalkan kita, melainkan memberikan pengharapan dan penyertaan-Nya melalui pengutusan Roh Kudus dengan cakupan pekerjaan pelayanan yang lebih luas. (Kisah 1 : 8).
4. Yesus datang kembali untuk Penghakiman.
Dengan kembali ke surga, Yesus akan datang sebagai Hakim Agung yang akan menghakimi dunia. Ia harus kembali ke surga untuk kemudian datang sebagai Hakim. Satu hal yang dititipkan mengenai kenaikan Yesus ke surga yaitu Ia akan datang kembali. Bagaimana Ia naik maka demikian juga Ia akan kembali. Kembalinya Tuhan Yesus membawa suatu tugas penting yaitu Penghakiman.
Simak Wahyu 1 : 7, 22 : 12-13.
(Hal khusus mengenai Penghakiman tidak dibahas pada kesempatan ini).
1. Peranan Roh Kudus dalam Kehidupan Manusia Sehari-hari
Roh Kudus adalah salah satu oknum Allah Tritunggal. Pada waktu kita merenungkan tentang Roh Kudus, kita harus terlebih dahulu mengenali hal tersebut. Kita bukan membahas suatu masalah atau suatu materi, melainkan membahas satu oknum.
Roh Kudus dapat berpikir, mempunyai perasaan dan ketekadan, hikmat dan kebijaksanaan serta kekuatan kepemimpinan yang dapat mengajar, membina dan menuntun. Alkitab mengatakan kepada kita, pada waktu kita membaca, merenungkan dan mendengarkan Firman Tuhan, Roh Kudus dapat membuka mata rohani dan memberikan kita hikmat untuk memahami kehendak-Nya dan dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. (Yohanes 16 : 8). Jadi apa makna dan peranan Roh Kudus dalam kehidupan kita ?
1. Diam di dalam kita (Yohanes 14:17). Roh Kudus diam dan tinggal di dalam kita memiliki makna yang menyatakan bahwa hidup kita telah diperbaharui dan disertai Roh Kudus. Makna ini menjadi penting karena Roh Kudus haruslah terlebih dahulu diam di dalam kita untuk melakukan karya-Nya.
2. Pengingat akan Firman Allah, Penegur dan Penghibur,
. . . tetapi Penghibur yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.(Yohanes 14:26). . . . Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku.(Yohanes 16:8-9).
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepada hal-hal yang akan datang. (Yohanes 16:13)
Jadi jelaslah bahwa Roh Kudus bertindak sebagai penghibur, penegur (menginsafkan) dan pengajar kebenaran di dalam hidup kita.
Kesimpulan:
Kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia adalah untuk menggenapi karya keselamatan bagi umat manusia. Melalui contoh kehidupan-Nya di dunia, Ia menyatakan Kasih Allah. Dengan kesengsaraan-Nya, mati dan bangkit dari maut, ia menyatakan Ketaatan-Nya dan Penggenapan-Nya atas karya penyelamatan. Dan Kenaikkan-Nya ke surga menyatakan Kemuliaan-Nya, dan Janji-Nya untuk Datang Kembali menyatakan Kekuasaan-Nya.
Turunnya Roh Kudus memberikan makna kepada kita untuk tetap setia dan bertekun dalam menjalankan Amanat Agung yang dititipkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Roh Kudus memberikan penghiburan, kekuatan dan penyertaan pada kehidupan kita dalam menjalankan :
1. Amanat Pengajaran (Yohanes 16 : 13)
2. Amanat Peneguran (Yohanes 16 : 8 _ 11)
3. Amanat Pemberitaan (Kisah 1 : 8)
Melalui kesempatan ini, saya dan keluarga mengucapkan Selamat Hari Ulang Tahun GKJMB yang ke-56; Persembahan Gedung Ibadah yang baru, dan selamat untuk rekan-rekan kerja kita yang akan ditahbiskan / diteguhkan dalam jabatan Pendeta dan Tua-tua Khusus. Semoga Tuhan memberkati kita bersama dan selalu dipenuhi Roh Kudus, hidup menjadi Garam dan Terang di bumi Indonesia di saat yang tidak stabil ini. Amin.
No comments:
Post a Comment